Kamis, Mei 21, 2009

1. PENDAHULUAN

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”

(Ibrani 11:1)

Kata "iman" dan kata kerjanya "percaya" sering muncul dalam Alkitab dan merupakan istilah penting yang menggambarkan hubungan antara umat atau seseorang dengan Allah. Kata "iman" yang dipakai dalam Perjanjian Baru merupakan terjemahan dari kata Yunani ‘pistis’ sedangkan kata kerjanya "percaya" adalah terjemahan dari kata ‘pisteuoo’. Kata-kata ini sudah dipakai dalam Septuaginta, Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama) dalam bahasa Yunani, sebagai terjemahan kata Ibrani ‘aman’, yang berarti keadaan yang benar dan dapat dipercayai atau diandalkan. Kata ini dan kata-kata sekelompoknya dalam Alkitab Ibrani sering digunakan untuk menyatakan rasa percaya kepada Allah dan percaya kepada firman-Nya. Percaya kepada Allah mencakup arti percaya bahwa Aku benar dan dapat diandalkan, mempercayakan diri kepada-Nya, dan taat serta setia kepada-Nya. Percaya pada firman-Nya berarti percaya dan menerima yang sudah difirmankan-Nya itu (Katoppo. tanpa tahun). Ketika seseorang mengatakan ia beriman maka ia taat terhadap imannya, maka ia akan melakukan apa yang diyakininya sebagai sesuatu yang benar-benar benar sehingga segala tindakannya menjadi bukti iman.

Iman yang diyakini seseorang tidak dapat dilihat oleh orang lain tapi dia meyakini bahwa Tuhan melihat imannya itu. Iman orang Kristen akan selalu menghantarnya pada suatu keyakinan bahwa Yesus Kristuslah yang menjadi sumber iman dan yang menyelamatkannya. Iman adalah fondasi yang diletakkan oleh Kristus, Sang Pemulai dan Penyempurna iman kita, oleh karena itu seluruh aspek iman Kristen berpusat kepada Kristus (Tong, 2004, p. 10). Prinsip dari iman kepada iman berarti bagi seseorang untuk dapat beriman, dasarnya adalah iman, dan justru iman itu yang kemudian akan membawa kita kepada penglihatan, pengalaman, pengertian, dan bukti, bukan sebaliknya.


Berdasarkan Roma 1:17 “sebab di dalam nyata kebenaran Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ‘orang benar akan hidup oleh iman’.” Prinsip dari iman kepada iman seharusnya mewarnai seluruh kehidupan orang Kristen setiap saat, yaitu kehidupan yang senantiasa bertumbuh melalui pengajaran firman Tuhan, bertumbuh dalam pengetahuan, hidup berkemenangan dalam Kristus.
[bersambung ke2. INTEGRASI IMAN DENGAN HIDUP]

NEXT PAGES :

2. INTEGRASI IMAN DENGAN HIDUP

3. KESENJANGAN PRAKTEK IMAN DENGAN KENYATAAN

4. INTEGRASI IMAN DENGAN TANGGUNG JAWAB SEBAGAI GURU

5. KESIMPULAN DAN REFERENSI










3 komentar:

  1. It`s so blueee...hmmm

    BalasHapus
  2. heiii....congrats, mat datang dalam dunia maya pertukaran ide...jangan berhenti nulis 'tuk suaraka ide kalian...good idea in faith...keep live in faith forever....

    BalasHapus
  3. congratzz....frens....
    God bless....

    BalasHapus